- Batubara
:
Wolf (1984) adalah batuan sediment yang dapat terbakar, berasal dari
tumbuh-tumbuhan (komposisi utamanya C, H2, O2), berwarna
coklat-hitam, sejak pengendapannya mengalami proses fisika dan kimia sehingga
mengakibatkan terjadinya pengkayaan kandungan karbonnya.
- Aspek
ruang berkait dengan keterdapatannya yang hanya dijumpai pada
tempat tertentu saja. Lapangan batubara besar didunia biasanya diikuti dengan
produksi yang besar pula AS, UK,
GER, INA, RUS, CIN, AUS, AFSEL, CAD, dll
- Aspek
waktu ditandai oleh terbentuknya batubara pada periode-periode
tertentu saja. Hal ini disebabkan oleh evolusi tumbuhan dan iklim yang
mewrupakan factor penting dan menentukan kapan serta dimana batubara terbentuk.
- Faktor
geologi yang mempengaruhi kegiatan penambangan
1. Karakteristik
batubara (Komposisi à
Kualitas, nilai kalori, kekerasan, sifat mudah terbakar, sifat cooking atau
sifat khusus lainnya).
2. Karakteristik
lapisan batubara (tebal, kemiringan, kemenerusan, sebaran, bentuk, kehadiran
parting dan karakteristiknya, kondisi roof dan floor, kedudukan lapisan
batubara, tingkat pelapukan).
3. Kedalaman
dari permukaan (Kemiringan perlapisan, karakteristik struktur, karakter lapisan
penutup).
4. Hadirnya
material pengotor atau yang bersifat merugikan (batuan, terobosan, air, gas,
abu).
- Spliiting
merupakan
lapisan batubara yang bercabang atau terbelahnya lapisan batuabra (secara
lateral) dimana jarak antar belahannya biasanya diisi oleh sediment bukan
batubara (umumnya berupa channel batupasir)
- Bentuk-bentuk
splitting :
1. Simple
splitting, adalah splitting sederhana yang disebabkan oleh kehadiran tubuh
lentikuler yang besar yang berupa sediment bukan batubara (washout)
2. Progressif
splitting, terdiri dari beberapa lensa, dimana splitting dapat berkembang
secara terus menerus.
3. zig-zag
splitting, lapisan batubara yang terbelah kemudian bergabung lagi dengan
lapisan yang lain
- Washout
:
adalah tubuh lentikuler suatu sediment non batubara yang menonjol kebawah,
umumnya berupa batupasir yang akan menggantikan sebagian atau seluruhnya suatu
lapisan batubara. Sebagian besar struktur washout diisi oleh batupasir walaupun
hanya berupa kerikil batubara, atau konglomerat kerikilan, hal ini mencerminkan
meander cutoff dan paleochannel. Merupakan fenomena dimana stelah gambut
terbentuk akan diikuti dengan pemisahan lapisan batubara atau terbelahnya
lapisan batubara (splitting). Proses terjadinya melalui saluran kecil yang
memotong atau melewati lapisan batubara kemudian mengisi lapisan batubara
tersebut dengan batupasir. Tebal 1 – beberapa meter. Lebar 100 m – 10 km.
Macamnya : ekor ikan, washout bagian tepi, batubara yang mengalami pembalikan
dan menggerus bagian tepinya, roof dan floornya dijumpai parting, ekor ikan, ekor
kuda.
- Clastic
dykes rerupakan tubuh membaji atau tubuh seperti lembaran dari
material sedimentasi yang memotong melintang perlapisan batubara. Umumnya
mengisi cleats (retakan) dalam batubara. Retakan ini biasanya berhubungan
dengan pembebanan sediment diatasnya (retakannya tidak terorientasi) atau
berhubungan dengan kekar atau pergerakan sesar-sesar.
- Plies
atau benches merupakan kehadiran lapisan non batubara
untuk membagi lapisan batubara ke dalam satuan-satuan yang lebih kecil.
- Bands
atau Partings : Lapisan non batubara. Bands merupakan
lapisan yang terdiri dari material, terjadi karena suplai akumulasi sediment
klastik telah melebihi akumulasi gambut. Sedime klastik bias menunjukkan
endapan overbank atau dataran banjir yang berasal dari sungai yang terdekat
atau bias juga beupa debu vulkanik yang berasal dari sumber di luar lingkungan
rawa.
- Plies,
merupakan kumpulan dari maseral yang berbeda atau berasal dari macam sifat
dasar tumbuhan rawa atau lingkungan pengendapannya selama pembentukan batubara
- Batulempung
kaolinitan, kenampakannya dapat berupa breksiasi,
pelletal, oolitik dan massif. Batuannya disebut flint clays dan tonstein.
- Seat
rock/underclays : batuan alas pada lapisan batubara yang
tersusun oleh matrial seperti shale, mudstone, limestone dan sandstone. Lapisan
ini biasanya massif tidak berlapis, terdapat jejak akar tumbuhan, serta
gores-garis pada permukaan lapisan akibat adanya gerusan dari akar tanaman.
Tebal beberapa cm – 10 m.
- Coal
ball, mineral berbentuk speroidal (kadang tidak teratur pada
lapisan batubara). Terdiri dari calcite, dolomite, siderite, pirit. Ukuran
beberapa cm-1 m. Kadang berbentuk melintang, konkresi. Materail coal ball
sangat penting untuk studi paleobotani atau maseral. Coal ball menunjukkan
lingkunagn marine yang menddadak berubah menjadi rawa-rawa peat.
- Parameter
lapangan :
1. Warna,
hitam : bituminous-antrasit à
high rank, coklat : lignit (low rank)
2. Pelapukan,
cepat lapuk (low rank) high rank tahan pelapukan
3. Gores,
lignite coklat, bituminous hitam – hitam kecoklatan
4. kilap,
kusam à low
rank, mengkilap à
high rank
5. kekerasan,
keras à low
rank, mudah pecah à
high rank
6. Pecahan,
antrasit atau high bituminous pecahannya conchoidal, sedang bituminous dan
lignite tidak teratur. Kandunagan volatile matter rendah pecahannya meniang,
kandunagannya rendah, pecahnnya persegi atau kubus.
7. Pengotor,
tidak ada-sedikit, resin (high rank), banyak clay band, pirit (low rank) berupa
lapisn tipis (ss, shale, silt) dalama lapisan batubara.
8. Cleat,
rekahan dalam batubara.
- Parameter
laboratorium :
1. High Heating Value (Kcal/Kg), semakin
tinggi maka aliran batubara akan semakin rendah setiap jammya.
2. Moisture contetnt, kandungan moisture
mempengaruhi pemakaian udara primernya. Semakin tinggi moisture contentnya akan
membutuhkan lebih banyak udara primer guna mengeringkan batubaranya.
3. Volatile matter, mempengaruhi
kesempurnaan pembakaran dan intensitas api.
4. Ash content
5. Sulfur content
6. Hardgrove Grindability Indeks (HGI),
kapasitas mill/pulverizer dirancang pada HGI tertentu, msks untuk HGI <
kapasitasnya lebih rendah dari nilai patokannya untuk menghasilkan fineness
yang sama.
7. fixed carbon
8. Phosphorus/ Chlorine
9. Ultimate Analisis
Adb : air
dry basis à
dasar analisa kering thd udara, pure
coal àbtbr
yg abunya sedikit, volatile organic matter, volatile matter, fixed carbon
Ad : fixed
carbon, VOM, VM, Volatile Mineral Matter, Ash
10.
Proximate
Analysis
11.
Carbon,
Hidrogen, Oksigen, Nitrogen dan Sulfur, Calorivic value.
12.
Nilai
kalor,
13.
sifat
caking dan coking
- Faktor
dalam genesa batubara :
1. Posisi
geotektonik, mempengaruhi iklim, morfologi cekungan, kecepatan sedimentasi,
penurunan dasar cekungan, jenis flora dan pada akhirnya mempengaruhi jenis dan
kualias batubara.
2. Topografi
purba
3. Posisi
geografi
4. Iklim
5. Tumbuhan
6. Pembusukan
7. Subsidence
8. Waktu
geologi
9. Post
depositional history, Metamorfosa organic
- Jenis
beradasrkan tempat terjadinya
1. Autochthonous
coals, bahan pembentuknya bersal dari tumbuhan yang mati dan membentuk batubara
di situ juga (hadirnya seta earths, ada
struktur akar tanaman yang tegak terhadap bidang perlapisan, ada pokok
pohon yang tunbuh di situ, batubaraya bersih, kadar abu kecil, berasosiasi
dengan lingkungan rawa dengan drainasi buruk, sebarannya meluas dan rata, kontak denan penutup tegas, ketebalan kurang bervariasi, maseral
terawetkan denan baik)
2. Allochthonous
coals, bahanya dari tempat lain, tertransport, terendapkan dan membentuk
batubara.. Cirinya, berasosiasi dengan endpaan delta, kadar abu tinggi,
mengandung coal balls pada batupasir lapisan penutup, mengandung maceral
resisten
- Tahapan
pembentukan batubara :
1. Tahapan
biokimia/diagenesa gambut (peatification), merupakan tahap awal pemebntukan
batubara, mencakup perubahan oleh mikroba dan proses-proses kimia. Dimulai dari
pembusukan tanaman hingga pembentukan gambut. Dicirikan oleh aktivitas bakteri
aerob dan anaerob. Tumbuhan tumbang dirawa hingga aktivitas bakter tidak
berlangsung lagi dan terjadi aktivitas penguraian kimiawi saja.
2. Tahapan
geokimia/ pembatubaran, Gambut yang terbentuk ditutupi lapisan sediment
sehingga mengalami tekanan dari sediment tersebut yang meningkat seiring dengan
penambahan ketebalan. Tekanan mengakibatkan penambahan temperature dan gradient
geothermal. Dapat juga karena aktivitas vulkani atau tektonik. Hal ini akan
mengurangi kandungan air, gas-gas, peningkatan kepadatan dan kalor sehingga
menjadi batubara.
- Parameter
geometri Batuabara:
1. ketebalan,
mrp unsure penting yg langsung berhub dg perhit cadangan, perencanaan produksi,
system penamb dan umur tamb. OKI perlu diketahui factor pengendali terjadinya
perub kecenderungan arah perubketebalan, penipisan, pembajian, spliiting dan
kapan tjdnya. Apkah tjd slm proses pengendapan (akibat perbed kec akumulasi
btbr, perbed morf dsr cek, hadirnya channel, sesar dan proses karst) atau
setelah proses pengendapan (krn sesar atau erosi)
2. Kemiringan,
berpengaruh thd perhit cadangan ekonomis, nisbah pengupasan, & sist penamb.
Harus bdsk penguk. Dg akurasi tinggi.Apakah polanya menerus dan sama besar spj
cross strike atau onstrike atau local saja, apakah membentuk pola linier,
lemgkung atau areal, factor pengendalinya.
3. pola
sebaran, berpengar. Thd perhit cadangan dan pembagian blok penamb. Karenanya
faktor pengendalinya hrs diket, apakah oleh struktur lipatan (ant-sink ,menunj)
homoklin, sesar dg pola ttt atau dg
pensesaran kuat
4. Kemenerusan,
Selain jarak kemenerusan, factor pengendalinya jg hrs diket apakah dibatasi
proses pengendp, split, sesar,intrusi, atau erosi
5. keteraturan,
ditentukan o/ pola keddk lap btbr (jusus dank emir) artinya : apakah lap btbr
menunjukkan pola teratur (grs menerus lurus, melengkung pd elev hamp sama) atau
membentuk pola tdk teratur ), apakah membentuk bid perm yg rata, beglb+/lemah
6. bentuk
lapisan batubara, perband tebal dan kemenerusannya (melembar, membaji, melensa,
dsb) selain btk melembar perlu dijelaskan pengendalinya.
7. roof
dan floor, meliputi jenis bat, kekersan, jenis kontak, kand karbonannya, hg tk
kerekatannya dlm kondisi kering dan bsh.
8. cleat,
kekar yg disebabkan mekanisme pengendp, petrografi btbr, derajat btbr,
tektonik, aktivitas penamb, mempengaruhi tata ltk tamb, arah penamb, tek
penamb, pengolahan, penump hg pemasaran
9. pelapukan,
berhub dg dimensi lap btbr, kualitas, cadangan dan penambangannya
- Arti
penting geometri btbr dlm ekspl: evaluasi pd setiap thp ekspl,
perencanaan pengemb atau perluasan daerah ekspl, sebarab kualias dan kuantitas,
keputusan pendirian tamb, renc penamb.
- Arti
penting geometri dlm thp penamb : perenc produksi dan umur
tamb krn terkait dg cadangan, system penamb yg akan diterapkan, pemilihan tata
letak tamb, penerapan tek penamb, proses pengolahan, penumpukan btbr, pemasaran
btbr
- Permas
btbr dlm eksp : Hadirnya terob batuan beku (dpt meningkatkan
--bengkulu dan muara enim-- dan merusak kualitas batubara –cinder coal--,
geometri lap btbr (adanya penebalan, penipisan dan spliitng lap btbr, tergangguya
kemerusan, keteraturan dan pola sebaran lap btbr, bervariasinya kond roof dan
floor, kemiringan yng tdk sama), kualitas btbr (kand S dan sodium yg tg serta
bervariasinya perub kulaitas scr lateral dan vert, kehadiran parting
bervariasi, baik perkemb, kerapatan dan karakteristik fisiknya; hadirnya
pengotor), tidak ada strandarisasi dlm pengelolaan data ekspl.
- Macam
maseral :
1. Vitrain,
berasal dr/seperti serat kayu hamper 50 % dlm batubara bentuk mengkilap
2. Megascopis,
, lapisan tipis cemerlang berasal dr unsure spora, getah
3. Durain,
warna kusam dan mengkilap
4. Fusain,
mirip spt durain diantara perlapisan tetapi butiran
5. Liptinite,
rangkaian tumbuh2an, spora dutrinite, resinite, eksudatinite (pd batuan yg
telah matang)
6. Vitrinite,
sbg penyusun > 50 % dr batubara (RV=0.3-0.4 :Subbitominus Coal, RV=0.7-1.0,
antrasit)
- Coal
tipe: jenis batubara yg berdasarkan aspek facies/lingkungan
pengendapan dan jenis2 tumbuhannya, spt lingk payau, alluvial, dsb
- Coal
Rank : Peringkat batubara berdasarkan pengaruh
temperature dan tekanan mulai dr gambut, lignit bituminous, antrasit
- Mor
: gambut dg tebal minimal 30 cm
- Low
mor : berada di bwh sea level, memilki kadar moisture/air
tinggi, kadar abu tinggi, mineral matter (Qz, CaCo3, S,) tinggi keduanya
berasal dr material sed klastik
- High
mor : kadar air rendah (air berasal dr hujan), abu rendah,
mineral matter rendah. Ciri : ada mata air, pd bag atas ada genangn air/rawa
kecil, banyak tumb kayu/keras.
- Facies
yg membawa batubara:
1. Channel,
sed
fraksi kasar berupa btps dg cirri : laminasi akrbonan, cross bedding, fining
upward, kontak erosional di bag bwh dan tdp lag deposit yg brp fragmen btbr.
Channel deposit diendapkan scr akresi lateral pd point bar, scr lateral channel
deposit akan berubah scr berangsur mjd overbank deposit di daerah flood plain.
Dibatasi oleh tanggul alam (natural levee) endapannya levee deposite
2. Leeve
Deposite, dicirikan o/ lanau sort buruk, sisipan btps
dan lp dg susunan tdk teratur, btk btps dan btlp lentikuker, strukt sed fkaser
beddingnamun tdk ad alp, kadang berupa perselingan btps dan ln
3. Sub
lingk distributary channel membtk cabang2 aliran (crevasse) di
sub lingk rawa dg memotong tanggul alam, hsl endapannya disebut Splay
deposit dg cirri btps berlapis, splay deposit berubah secara berangsur
kea rah lateral mjd Overbank deposit,
dicirikan oleh fraksi halus, disusun oleh endp lempung, lanau yg tbt pd suatu
flat plain, tbt pd limpah banjir, dpt tersisipkan btps
4. , dlm
keadaan flood water levee, leeve dpt dibobol, creavasse endapannya masuk ked lm
creavasse spla,y, cirinya deposit btps berlapis sisipan lempung.
- Parameter
kualitas batubara :
1. Kandungan
air, dibed mjd kand air bebas dank and air bawaan (inherent moisture),
mempengaruhi pengangkutan, penanganan, pemggerusan maupun pembkaran
2. Kadar
abu, dihasilkan dr pengotor bawaan (inherent impuritie) maupun hsl penamb-nya.
Untuk pemanfaatan bh bangunan atau keramik serta penanggulanagn mas lingk
3. Zat
terbang, makin tinggi kand-nya makin rendah kualitasnya. Kand zat terbang
tinggi akan mempercepat pembakaran karbon padatnya dan sebaliknya
4. Nilai
Kalor, mrp penjumlhan dr harga2 panas pembakaran de unsure pembtk btbr
5. HGI,
mrp ptj mudah sukarnya btbr digerus
6. Sifat
caking dan coking, kedua sifat tsb ditunjukkan oleh sifat niali muai bebas
(free swlling index) dan harga dilatasi yg terutama membrk gam sifat fisik
pelunakan btbra pd pemanasannya
- Apabila
kand sulfur tinggi, maka pengetahuan mengenai sebaran sulfur mll lap btbr dan
btk sulfur akan sangat membenatu menilai aspek ekonomis (pemasaran batubara),
selain itu sulfur memnggagu lingk akibat emisi gas Sox dan gas lainnya NOx, CO,
CO2, abu. Slm pembakaran hamper semua unsur btbr diubah mjd bentuk oksida utk
menghasilkan energi maks, pd belerang sebagian besar diubah mjd Sox dan sebag kec diubah mjd SO3
- Guna
model pengendp btbr : mengetahui pola sebaran lap btbr, memahami
pengert ketebalan dan kedalaman, strukt pengontrol btbr, memahami variasi dan
sifat roof dan floor, kand sulfur pd lap. Btbta, variasi kulaitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar