Senin, 19 Oktober 2015

Pengertian Batubara



Batu bara : benda padat dari hidrokarbon yang berasal dari tumbuh2an yg mengalami proses yaitu biokimia dan termodinamika.

Kondisi yang mempengaruhi kehidupan bakteri :
1.Keasaman air (PH) = 7-7,5
2.Kedalaman : 0,5 m u/ bakteri aerob
                     > 10 m bakteri anaerob
3.Suplai O2 akan menurun mengikuti kedalaman.
4.T.Lingkungan : Pada suhu hangat akan mendukung kehidupan bakteri

Ciri umum Gambut
1.Warna kecoklatan sampai hitam
2.kandungan air . 75%
3.Kandungan karbon umumnya , 60%
4.Masih memperlihatkan struktur tumbuhan asal terdapat cellulose
5.Dapat dipotong dengan pisau
6.Bersifat porous bila diperas dgn tangan masih keluar air

Perubahan pada proses geokimia :
1.Tahap I :Peningkatan kualitas peat dgn menguapnya H2O ( H4 dan sedikit CO2 membentuk C65H4O30 dgn karbon 61,7%, Hidrogen 0,3%, O2 38%)
2.Tahap lignit sampai bituminous tingkat rendah dgn susunan C79H55O141 dgn karbon 80,4%, hydrogen 0,3%, Oksigen 19,1%.
3.Tahap peningkatan dr coal bituminous tingkat rendah sampai tingkat tinggi.Pada tahap ini kandungan hydrogen tetap dan O2 berkurang
4.Pada tahap ini kandungan hydrogen berkurang sedangkan kandungan O2 menurun lebih lambat dari tahapan sebelumnya .Hasil sampingan tahap ke3 dan ke4 adalah CH41CO2 dan sedikit H2O.
5.Proses pembentukan antrasit dimana kandungan O2 tetap, hydrogen menurun lebih cepat dari tahap sebelumnya.

Batubara berdasarkan  t4 terjadinya :
1.Coal insitu /autochtone
Tumbuhan yg hidup dan matinya dit4 yg sama.
Ciri-cirinya :
-          Tebal dekat dgn sumber
-          Pernyebaran luas
-          Clean
-          Coal busuk
-          Seat eart/seat rock
-          Kualitasnya relative seragam
2.Coal drift / allotochtone
Tumbuhan yg hidup dan matinya dit4 lain
Ciri-cirinya :
-          Tipis
-          Penyebaran sempit
-          Kotor
-          Tdk ditemukan seat eart/seat rock 9Struktur akar)



Bentuk” jebakan coal 9 de[positional) :
1.terjadi karena perbedaan akumulasi bahan bakunya, tumbuh2nya berbeda
(komp.tumb.lunak atau keras )

2.Baseman tidak rata/t4 pengendapannya tidak rata

3.Bersamaan dgn sedimentasi (splitting) terjadi subsidence (penurunan cekungan )

4.bersamaan dgn sedimentasi,terjadi subsidence ttp yg bekerja erosi

5.Akibat growth fault
belum menjadi batubara sehingga batubara akan menjadi berlembar

6.Didaerah karst terjadi pelarutan, maka lapisan diatasnya juga ikut larut,tapi jarang terjadi karena terbentuk pada daerah darat.


Post Depositional :
1.Akibat erosional sehingga lapisan diatasnya ikut tererosi

2.Tektonik : mengalami lipatan, agak jarang karena batubara bersifat britle, jika terlipat maka batubara akan mengalami patahan.


Beda parting dan cleat
Parting : kemenerusan dan dimensi lebih panjang ( 3-6m )
Cleat : Pendek dimensinya, paling besar < 1m.
U/ mengetahui cleat akibat tektonik /ada tektonik yaitu : dgn cara mengukur bidang2nya, kemudioan masukkan kedalam stereonet.


Batubara ada 3 maseral :
1.Nitrinite : bahan coal terdiri dari serat dan kulit kayu
2.Intertinite : Sudah mengalami oksidasi, coal yg buruk
3.Exinits : Ganggang , algae

Coal bearing brata : lapisan pembawa batubara


SYN-RIFT COAL DEPOSITION
Berhubungan dgn fluviatil-locustrin deposite, menandakan jenis ini dengan daya kalori tinggi, belerang rendah ( <1% ) tetapi tumbuhan sebagai material variable yang biasanya lentikular/ membatasi luas batas samping penurunan = suplay material

POST-RIFT TRANSGRESIVE COAL
Batubara berkembang didalam tahap transgresive berasosiasi dgn rawa dan lidah tidal dan lingkungan delta. Lapisan batuan relative menyebar tipis secara lateral ( menyamping ) dan dicirikan dgn kalori yang tinggi. Penyebaran batubara dipengaruhi oleh arus pasang surut.

SYN-OROGENIC REGRESSIVE COAL
Biasanya terjadi pada back arc basin. Penurunan ( subsidence ) lebih cepat dibandingkan suplay material yang masuk. Hal ini ditandai dgn lpisan yang tipis dibawah permukaan.


III.8. kualitas batubara
Parameter lapangan :
1. Warna, hitam : bituminous-antrasit à high rank, coklat : lignit (low rank)
2. Pelapukan, cepat lapuk (low rank) high rank tahan pelapukan
3. Gores, lignite coklat, bituminous hitam – hitam kecoklatan
4. kilap, kusam à low rank, mengkilap à high rank
5. kekerasan, keras à low rank, mudah pecah à high rank
6. Pecahan, antrasit atau high bituminous pecahannya conchoidal, sedang bituminous dan lignite tidak teratur. Kandunagan volatile matter rendah pecahannya meniang, kandunagannya rendah, pecahnnya persegi atau kubus.
7. Pengotor, tidak ada-sedikit, resin (high rank), banyak clay band, pirit (low rank) berupa lapisn tipis (ss, shale, silt) dalama lapisan batubara.
8. Cleat, rekahan dalam batubara.

-   Macam maseral :
1. Vitrain, berasal dari serat kayu hampir 50 % dalam batubara bentuk mengkilap
2. Megascopis, , lapisan tipis cemerlang berasal dari unsure spora, getah
3. Durain, warna kusam dan mengkilap
4. Fusain, mirip seperti durain diantara perlapisan tetapi butiran
5. Liptinite, rangkaian tumbuh - tumbuhan, spora dutrinite, resinite, eksudatinite (pada batuan yang telah matang)
6. Vitrinite, sebagai penyusun > 50 % dari batubara (RV=0.3-0.4 :Subbitominus Coal, RV=0.7-1.0, antrasit)
-   Coal tipe: jenis batubara yg berdasarkan aspek facies/lingkungan pengendapan dan jenis - jenis tumbuhannya, seperti lingkungan payau, alluvial, dsb
-   Coal Rank : Peringkat batubara berdasarkan pengaruh temperature dan tekanan mulai dari gambut, lignit bituminous, antrasit
-   Mor : gambut dengan tebal minimal 30 cm
-   Low mor : berada di bawah sea level, memilki kadar moisture/air tinggi, kadar abu tinggi, mineral matter (Qz, CaCo3, S,) tinggi keduanya berasal dari material sedimen klastik
-   High mor : kadar air rendah (air berasal dari hujan), abu rendah, mineral matter rendah. Ciri : ada mata air, pada bagian atas ada genangn air/rawa kecil, banyak tumbuhan kayu/keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar