Batu
bara : benda padat dari hidrokarbon yang berasal dari tumbuh2an
yg mengalami proses yaitu biokimia dan termodinamika.
Kondisi
yang mempengaruhi kehidupan bakteri :
1.Keasaman air (PH) = 7-7,5
2.Kedalaman : 0,5 m u/ bakteri aerob
>
10 m bakteri anaerob
3.Suplai O2 akan menurun mengikuti kedalaman.
4.T.Lingkungan : Pada suhu hangat akan mendukung kehidupan
bakteri
Ciri
umum Gambut
1.Warna kecoklatan sampai hitam
1.Warna kecoklatan sampai hitam
2.kandungan air . 75%
3.Kandungan karbon umumnya , 60%
4.Masih memperlihatkan struktur tumbuhan asal terdapat
cellulose
5.Dapat dipotong dengan pisau
6.Bersifat porous bila diperas dgn tangan masih keluar air
Perubahan
pada proses geokimia :
1.Tahap
I :Peningkatan kualitas peat dgn menguapnya H2O ( H4 dan sedikit CO2 membentuk
C65H4O30 dgn karbon 61,7%, Hidrogen 0,3%, O2 38%)
2.Tahap lignit sampai bituminous tingkat rendah dgn susunan
C79H55O141 dgn karbon 80,4%, hydrogen 0,3%, Oksigen 19,1%.
3.Tahap peningkatan dr coal bituminous tingkat rendah sampai
tingkat tinggi.Pada tahap ini kandungan hydrogen tetap dan O2 berkurang
4.Pada tahap ini kandungan hydrogen berkurang sedangkan
kandungan O2 menurun lebih lambat dari tahapan sebelumnya .Hasil sampingan
tahap ke3 dan ke4 adalah CH41CO2 dan sedikit H2O.
5.Proses pembentukan antrasit dimana kandungan O2 tetap,
hydrogen menurun lebih cepat dari tahap sebelumnya.
Batubara
berdasarkan t4 terjadinya :
1.Coal insitu /autochtone
Tumbuhan yg hidup dan matinya dit4 yg sama.
Ciri-cirinya :
-
Tebal dekat dgn sumber
-
Pernyebaran luas
-
Clean
-
Coal busuk
-
Seat eart/seat rock
-
Kualitasnya relative seragam
2.Coal drift / allotochtone
Tumbuhan yg hidup dan matinya dit4 lain
Ciri-cirinya :
-
Tipis
-
Kotor
-
Tdk ditemukan seat eart/seat rock
9Struktur akar)
Bentuk”
jebakan coal 9 de[positional) :
1.terjadi karena perbedaan akumulasi bahan bakunya,
tumbuh2nya berbeda
(komp.tumb.lunak atau keras )
2.Baseman tidak rata/t4 pengendapannya tidak rata
3.Bersamaan dgn sedimentasi (splitting) terjadi subsidence
(penurunan cekungan )
4.bersamaan dgn sedimentasi,terjadi subsidence ttp yg
bekerja erosi
5.Akibat growth fault
belum menjadi batubara sehingga batubara akan menjadi
berlembar
6.Didaerah karst terjadi pelarutan, maka lapisan diatasnya
juga ikut larut,tapi jarang terjadi karena terbentuk pada daerah darat.
Post Depositional :
1.Akibat erosional sehingga lapisan diatasnya ikut tererosi
2.Tektonik : mengalami lipatan, agak jarang karena batubara
bersifat britle, jika terlipat maka batubara akan mengalami patahan.
Beda parting dan cleat
Parting : kemenerusan dan dimensi lebih panjang (
3-6m )
Cleat : Pendek dimensinya, paling besar < 1m.
U/ mengetahui cleat
akibat tektonik /ada tektonik yaitu : dgn cara mengukur bidang2nya, kemudioan
masukkan kedalam stereonet.
Batubara ada 3 maseral :
1.Nitrinite : bahan coal terdiri dari serat dan kulit kayu
2.Intertinite : Sudah
mengalami oksidasi, coal yg buruk
3.Exinits : Ganggang
, algae
Coal
bearing brata : lapisan pembawa batubara
SYN-RIFT
COAL DEPOSITION
Berhubungan dgn fluviatil-locustrin deposite, menandakan
jenis ini dengan daya kalori tinggi, belerang rendah ( <1% ) tetapi tumbuhan
sebagai material variable yang biasanya lentikular/ membatasi luas batas
samping penurunan = suplay material
POST-RIFT
TRANSGRESIVE COAL
Batubara berkembang didalam tahap transgresive berasosiasi
dgn rawa dan lidah tidal dan lingkungan delta. Lapisan batuan relative menyebar
tipis secara lateral ( menyamping ) dan dicirikan dgn kalori yang tinggi.
Penyebaran batubara dipengaruhi oleh arus pasang surut.
SYN-OROGENIC
REGRESSIVE COAL
Biasanya terjadi pada back arc basin. Penurunan ( subsidence
) lebih cepat dibandingkan suplay material yang masuk. Hal ini ditandai dgn
lpisan yang tipis dibawah permukaan.
III.8. kualitas batubara
Parameter
lapangan :
1. Warna,
hitam : bituminous-antrasit à high rank, coklat : lignit (low rank)
2. Pelapukan,
cepat lapuk (low rank) high rank tahan pelapukan
3. Gores,
lignite coklat, bituminous hitam – hitam kecoklatan
4. kilap,
kusam à
low rank, mengkilap à high rank
5. kekerasan,
keras à
low rank, mudah pecah à high rank
6. Pecahan,
antrasit atau high bituminous pecahannya conchoidal, sedang bituminous dan
lignite tidak teratur. Kandunagan volatile matter rendah pecahannya meniang,
kandunagannya rendah, pecahnnya persegi atau kubus.
7. Pengotor,
tidak ada-sedikit, resin (high rank), banyak clay band, pirit (low rank) berupa
lapisn tipis (ss, shale, silt) dalama lapisan batubara.
8. Cleat,
rekahan dalam batubara.
-
Macam maseral :
1. Vitrain, berasal dari serat kayu hampir 50
% dalam batubara bentuk mengkilap
2. Megascopis,
, lapisan tipis cemerlang berasal dari unsure spora, getah
3. Durain,
warna kusam dan mengkilap
4. Fusain, mirip seperti durain diantara
perlapisan tetapi butiran
5. Liptinite,
rangkaian tumbuh - tumbuhan, spora dutrinite, resinite, eksudatinite (pada
batuan yang telah matang)
6. Vitrinite,
sebagai penyusun > 50 % dari batubara (RV=0.3-0.4 :Subbitominus Coal,
RV=0.7-1.0, antrasit)
-
Coal tipe: jenis batubara yg
berdasarkan aspek facies/lingkungan pengendapan dan jenis - jenis tumbuhannya,
seperti lingkungan payau, alluvial, dsb
-
Coal Rank : Peringkat batubara
berdasarkan pengaruh temperature dan tekanan mulai dari gambut, lignit
bituminous, antrasit
-
Mor : gambut dengan tebal minimal 30
cm
-
Low mor : berada di bawah sea level,
memilki kadar moisture/air tinggi, kadar abu tinggi, mineral matter (Qz, CaCo3,
S,) tinggi keduanya berasal dari material sedimen klastik
-
High mor : kadar air rendah (air
berasal dari hujan), abu rendah, mineral matter rendah. Ciri : ada mata air, pada
bagian atas ada genangn air/rawa kecil, banyak tumbuhan kayu/keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar